Hakikat Itikaf pada Bulan Ramadhan
Itikaf berarti diam, fokus dan bersungguh-sungguh dan tekun, asal katanya "'akafa" yang ditambahkan alif dan ta untuk menunjukkan proses yang serius tentangnya
Dalam Al-Qur'an Allah memakai kata "'aakifuun" ini untuk menceritakan kaum Nabi Ibrahim yang "tekun" menyembah patung-patung, dapat ditemukan di QS 21:52
Maksudnya adalah, kaum Nabi Ibrahim beribadah pada berhala dengan sangat "tekun" dan "fokus", sampai apapun tak dihirau oleh mereka, termasuk peringatan Nabi Ibrahim
Bahkan mereka tersinggung saat diingatkan, mengancam Nabi Ibrahim karenanya, alasannya yakni mereka merasa itulah yang sudah dilakukan sedari dulu, semenjak zaman nenek moyang
Perilaku "tekun" pada berhala, sampai mengabaikan Allah dan pengingat dari Allah ini, kalau kita ingin merenung, jangan-jangan sama ibarat kita juga di masa sekarang
Yaitu gadget yang menciptakan kita mengabaikan Al-Quran, dunia yang menciptakan kita tak terpanggil adzan shalat, bahkan kita meninggalkan shalat Jum'at dengan alasan kerja
Padahal kita tahu Allah yang mempunyai dan membagi rezeki, tapi tetap saja kita tak menoleh pada Allah alasannya yakni terlalu tekun dengan "berhala-berhala modern" selain Allah
Bahkan kita murka kalau diingatkan, dengan alasan ini dan itu. Perilaku ini yang harus kita introspeksi pada diri kita sendiri, adakah kita "tekun" pada penyembahan selain Allah?
Sebagai tambahan, Allah meminta Ibrahim meninggikan kembali Ka'bah, sebagai pengganti itikafnya kaum tak beriman, dari berhala kepada "tekun" menyembah Allah
Dan telah Kami perintahkan kepada Ibrahim dan Ismail, "Bersihkanlah rumah-Ku (Ka'bah) untuk orang-orang yang thawaf, yang i'tikaf, yang ruku' dan yang sujud" - QS 2:125
Inilah hakikat itikaf, yakni sebuah kegiatan menekuni, fokus, berdiam untuk serius dalam sesuatu, dalam Ramadhan, itikaf yakni tekun beribadah pada Allah di masjid
Berarti hanya Allah yang kita tekuni, sedangkan yang lain kita abaikan, alasannya yakni kita semua sedang berbekal menuju pada Allah. Maka jangan disibukkan dengan masalah lain
Apalagi di 10 malam-malam terakhir Ramadhan ini, perbanyak itikaf di masjid, penuhi semua kegiatan kita dengan ibadah, dan abaikan dulu yang lainnya, tekunlah ibadah..
Source: ust Felix S
0 komentar:
Posting Komentar