Kabar Gembira Buat kamu yang ga sengaja kunjungi Blog ini !!!

jarang-jarang kamu bisa nemuin Harga SOUVENIR se Murahini..

karena ini kami buat sengaja buat kamu yang ga sengaja berkunjung ke Blog kami dengan ulasan kami selain dari ulasan souvenir

Nah buat kamu yang tertarik dengan Harga-harga souvenir kami, bisa langsung hubungi whatsapp kami di 081296650889 atau 081382658900

caranya screenshoot atau sertakan link url souvenir yang kamu minati pada blog ini, kirimkan kepada kami di nomer yang sudah tertera dia atas

tanpa screenshoot atau link blog kami, kemungkinan kami akan memberikan harga jual yang ada pada toko kami yang cenderung lebih tinggi tentunya

Apa itu Difteri?? Waspada Wabah Difteri, Berikut Cara Mencegahnya

JAKARTA,  - Data Kementerian Kesehatan sampai November menyampaikan terdapat 95 Kabupaten atau kota dari 20 provinsi yang melaporkan kasus difteri. Sementara pada kurun waktu Oktober sampai November, ada 11 provinsi yang melaporkan terjadinya KLB difteri di wilayah kabupaten atau kotanya, diantaranya Sumatera Barat, Jawa Tengah, Aceh, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Riau, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Dalam menyikapi terjadinya peningkatan kasus Difteri, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan, Oscar Primadi menganjurkan masyarakat untuk menilik status imunisasi putra-putrinya biar mengetahui apakah status imunisasinya sudah lengkap sesuai jadwal. "Jika belum lengkap, biar dilengkapi", kata Oscar menurut siaran pers, Senin (4/12/2017).

Ia juga mengimbau masyarakat menerapkan sikap hidup higienis dan sehat. Menggunakan masker bila sedang batuk dan segera berobat ke pelayanan kesehatan terdekat, kalau anggota keluarganya ada yang mengalami demam disertai nyeri menelan, terutama kalau didapatkan selaput putih keabuan di tenggorokan.

"Masyarakat perlu mendukung dan bersikap kooperatif kalau di tempat tinggalnya diadakan ORI (Outbreak Response Immunization) oleh Dinas Kesehatan Kabupaten atau Kota setempat," tambah Oscar.

Oscar mengatakan, difteri merupakan penyakit yang sangat menular. Penyakit ini disebabkan oleh basil Corynebacterium diptheriae.

Difteri menimbulkan tanda-tanda dan tanda berupa demam yang tidak begitu tinggi, sampai 38 derejat celcius, munculnya pseudomembran atau selaput di tenggorokan yang berwarna putih keabu-abuan yang gampang berdarah kalau dilepaskan, sakit waktu menelan, kadang kala disertai pembesaran kelenjar getah bening leher dan pembengakan jaringan lunak leher yang disebut bullneck. Adakalanya disertai sesak napas dan atau bunyi mengorok.

Difteri sanggup menyerang orang yang tidak memiliki kekebalan tubuh, terutama anak-anak, tambahnya. Untuk itu, difteri sanggup dicegah dengan imunisasi. Indonesia telah melakukan Program imunisasi, termasuk imunisasi difteri semenjak lebih 5 dasa warsa. Vaksin untuk imunisasi difteri ada 3 jenis, ialah vaksin DPT-HB-Hib, vaksin DT, dan vaksin Td yang diberikan pada usia berbeda.

Oscar mengatakan, imunisasi difteri diberikan melalui Imunisasi Dasar pada bayi (di bawah 1 tahun) sebanyak 3 takaran vaksin DPT-HB-Hib dengan jarak 1 bulan. Selanjutnya, diberikan Imunisasi Lanjutan (booster) pada anak umur 18 bulan sebanyak 1 takaran vaksin DPT-HB-Hib, pada anak sekolah tingkat dasar kelas 1 diberikan 1 takaran vaksin DT, kemudian pada murid kelas 2 diberikan 1 takaran vaksin Td, kemudian pada murid kelas 5 diberikan 1 takaran vaksin Td.

Keberhasilan pencegahan Difteri dengan imunisasi sangat ditentukan oleh cakupan imunisasi, ialah minimal 95 persen. Munculnya KLB Difteri sanggup terkait dengan adanya immunity gap, ialah kesenjangan atau kekosongan kekebalan di kalangan penduduk di suatu daerah. Kekosongan kekebalan ini terjadi akhir adanya akumulasi kelompok yang rentan terhadap difteri, lantaran kelompok ini tidak menerima imunisasi atau tidak lengkap imunisasinya. Akhir-akhir ini, di beberapa kawasan di Indonesia, muncul penolakan terhadap imunisasi.

"Penolakan ini merupakan salah satu faktor penyebab rendahnya cakupan imunisasi. Cakupan imunisasi yang tinggi dan kualitas layanan imunisasi yang baik sangat memilih keberhasilan pencegahan banyak sekali penyakit menular, termasuk difteri", kata Oscar
Sumber: republika
Source: datariau.com

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top